Jakarta, CNN Indonesia —
Aksi mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW kembali digelar di depan Kedutaan Besar Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (6/11). Massa yang hadir hanya belasan orang.
Pantauan CNNIndonesia.com di lapangan, massa aksi berasal dari Organization of Islamic Cooperation Youth Indonesia. Jumlah massa tidak sebanyak aksi demonstrasi sebelumnya.
Dalam aksinya, mereka turut membawa spanduk dan poster yang berisikan kecaman kepada Macron. Tidak lupa, mereka juga membawa foto Macron yang diedit menyerupai wajah Iblis.
“Kami meminta Presiden Joko Widodo lewat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meninjau hubungan diplomatik dengan Prancis. Ini negara (Prancis) kurang ajar, kita tidak pernah menghina siapapun,” kata salah satu orator yang berada di atas mobil komando, Jumat (6/11).
Dalam kesempatan itu, mereka juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk memboikot produk-produk Prancis.
Jumlah massa aksi tak sebanding dengan aparat keamanan yang berjaga. Jumlah aparat gabungan Polri dan TNI ini lebih banyak dibanding massa aksi.
Sebanyak 1.000 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan aksi di depan Kedubes kali ini.
Kabag Ops Polres Jakpus AKBP Wiraga Dimas Tama mengatakan ada dua elemen masyarakat, yakni dari organisasi keagamaan dan mahasiswa yang akan menggelar aksi.
“Kita turunkan 1.000 personel ya, itu gabungan dari Polda, TNI, Polres,” kata Wiraga.
Gelombang aksi mengecam Macron telah terjadi sejak beberapa hari lalu di Jakarta dan Bandung. Massa aksi dari kelompok Islam tersebut meminta pemerintah memanggil Duta Besar Prancis untuk Indonesia. Massa juga mengajak masyarakat memboikot produk Prancis.(dmi/fra)