OIC Youth Indonesia

UHAMKA-OIC Youth Indonesia Gelar Seminar Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019

JAKARTA, MENARA62.COM – Organisation of Islamic Cooperation (OIC) Youth Indonesia bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) menggelar seminar internasional sebagai bagian dari roadshow menuju Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019, Senin (7/10/2019). Kegiatan yang berlangsung di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UHAMKA kampus Pasar Rebo, Jaktim tersebut mengambil tema 50 year OIC Golden Jubilee, Chalengges and Strengthening the Role of Youth in the Society.

Tampil sebagai pembicara adalah  Abdul Salik Khan, Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Zaman Bajwa, Perwakilan Pemuda Kashmir, Zalmai Wafamal, Deputy Duta Besar Afganistan untuk Indonesia, Mubarak Ahmad, Sekretaris Eksekutif Pusat Studi Hak Azasi Manusia UHAMKA dan Zuhair Al Shun, Duta Besar Palestina untuk Indonesia.

Indonesia Islamic Young Leaders Summit adalah acara yang diselenggarakan kerjasama antara Komite Nasional Pemuda Indonesia , OIC Youth Indonesia (Pemuda OKI Indonesia) sebagai payung organisasi pemuda muslim Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI serta Islamic Cooperation Youth Forum (Forum Pemuda Kerjasam Islam).

Mewakili Rektor UHAMKA Prof Gunawan Suryoputro, Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan UHAMKA Lelly Qodariyah mengungkapkan keterlibatan UHAMKA dalam kegiatan seminar internasional yang melibatkan pemuda dari berbagai Negara Islam tersebut menjadi bagian dari peran UHAMKA dalam ikut menjaga perdamaian dan ketertiban dunia.

“Dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 jelas tertulis bahwa Indonesia ikut menjaga ketertiban dan perdamaian dunia. Dan UHAMKA mengambil peran aktif dalam melaksanakan butir penting Pembukaan UUD 1945,” kata Lelly.

Selain itu, juga dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, UHAMKA memberikan perhatian besar pada mahasiswa untuk ikut membahas persoalan-persoalan besar dunia internasional. Sehingga mahasiswa tidak terkungkung pada kegiatan-kegiatan kuliah semata.

“Seminar internasional ini sungguh memberikan manfaat besar bagi kami, bagi mahasiswa UHAMKA untuk menambah wawasan dan melibatkan diri memikirkan masalah-masalah global,” lanjut Lelly.

UHAMKA sebagai salah satu perguruan tinggi Islam di DKI Jakarta dengan akreditasi A memiliki 43 program studi. Dari sekian banyak program studi, beberapa diantaranya bersentuhan langsung dengan Islam seperti Pendidikan Agama Islam dan Perbankan Syariah. Banyak peran bisa diambil UHAMKA dalam rangka mendorong terciptanya perdamaian dunia.

Sementara itu Sekjen OIC Youth Indonesia Astrid Nadia Rizkita mengatakan Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019  bertemakan “Strengthening the Role of Muslim Youth to Consolidate the Ummah” atau Penguatan Peran Pemuda Muslim untuk Mengkonsolidasikan Umat.

Para pembicara seminar internasional Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019

“Kegiatan ini berupaya mengumpulkan orang-orang muda dari seluruh Indonesia dan dunia untuk membahas masalah-masalah penting yang dihadapi umat saat ini, mulai dari masalah politik, masalah ekonomi, masalah kaum muda, dan masalah kesehatan yang mendesak dalam geografi OKI,” jelas Astrid.

Kegiatan tersebut memiliki sejumlah agenda yakni Simulasi Sidang OKI, semacam simulasi diplomatik sidang OKI. Lalu Dewan Menteri Luar Negeri (CFM), Konferensi Menteri Pemuda dan Olahraga (ICYSM), Komite Tetap untuk Kerjasama Ekonomi, Komersial (COMCEC) dan Konferensi Menteri Kesehatan

“Melalui kegiatan ini, kami berharap bahwa kaum muda dapat mengambil bagian dan berkontribusi pada pembuatan kebijakan dalam menangani masalah-masalah mendesak yang dihadapi umat saat ini,” kata Astrid.

Mubarak Ahmad, Sekretaris Eksekutif Pusat Studi Hak Azasi Manusia UHAMKA dalam paparannya menilai pentingnya dibentuk organisasi atau lembaga sebagai wadah interaksi dan komunikasi yang efektif yang beranggotakan mahasiswa, sarjana, ilmuwan dan praktisi muslim dunia.

Menurutnya para pemuda muslim dari berbagai negara tidak diam dan berkutat dalam keterpurukan. Mereka telah melakukan berbagai kegiatan yang menembus jantung peradaban dunia saat ini.

“Kita harus berupaya menyatukan mereka atas nama ukuwah Islamiyah,” tandas Mubarak Ahmad.

By Inung Kurnia