OIC Youth Indonesia

Islamic Youth for a Global Future: Kolaborasi Strategis DPP IMM dan OIC Youth Indonesia dalam Menjawab Tantangan Global

Jakarta, 28 Juni 2025Seminar Internasional bertajuk “Islamic Youth for a Global Future” sukses diselenggarakan sebagai hasil kolaborasi antara DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bidang Hubungan Luar Negeri dan OIC Youth Indonesia. Bertempat di Aula PP Muhammadiyah, acara ini menjadi forum strategis bagi para pemuda Islam untuk merespons berbagai tantangan global melalui dialog terbuka dan kolaborasi lintas organisasi.

“Acara ini merupakan kolaborasi resmi perdana antara OIC Youth Indonesia dan DPP IMM, sejak dilantiknya kepengurusan OIC Youth Indonesia periode 2024-2029 pada tanggal 15 Januari 2025 lalu. Sebuah momentum penting, yang menandakan tekad kita bersama dalam memperkuat peran pemuda di panggung dunia Islam dan internasional”, ujar Presiden OIC Youth Indonesia – Astrid Nadya Rizqita dalam sambutannya.

Ketua DPP IMM Bidang Hubungan Luar Negeri – Fadhil Mahdi, menyampaikan bahwa forum ini menjadi momentum awal bagi pembentukan kerja sama internasional berkelanjutan antara organisasi pemuda Islam.

Seminar ini sendiri menghadirkan tiga pembicara, yaitu Dr. Amirsyah Tambunan, M.A. (Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia), Dr. Yuli Mumpuni Widarso, M.A. (Duta Besar dan Tokoh Kemanusiaan), serta Drs. Bunyan Saptomo (Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI). 

Dr. Amirsyah menyampaikan bahwa pemuda Islam merupakan pilar penting dalam menentukan arah masa depan umat dan bangsa. Ia menekankan pentingnya membentuk karakter pemuda yang tak hanya cerdas, tetapi juga menjunjung tinggi akhlak Islam, dengan menjadikan prinsip komunikasi dalam Al-Qur’an—seperti Qaulan Ma’rufan, Layyinan, Maysuran, Sadidan, dan Kariman—sebagai pedoman dalam bermedia dan bermasyarakat. Ia juga menyinggung sejumlah tokoh muda dalam sejarah Islam seperti Usamah bin Zaid dan Muhammad Al-Fatih sebagai inspirasi nyata energi perubahan dari kalangan pemuda.

Kemudian Dr. Yuli Mumpuni dalam seminar nya menyoroti urgensi keterlibatan pemuda dalam advokasi kemanusiaan global, khususnya isu Palestina. Ia mengajak peserta untuk tidak berhenti di diskusi, melainkan melanjutkan semangat seminar ke dalam bentuk gerakan kolektif yang konkret dan berdampak. Adapun Drs. Bunyan Saptomo menekankan pentingnya soft diplomacy Islam di tengah meningkatnya Islamofobia dan krisis antarbangsa. Ia menyatakan bahwa pemuda memiliki potensi besar menjadi juru bicara nilai-nilai Islam di panggung global.

Sejumlah isu strategis turut dibahas, mulai dari peran pemuda dalam diplomasi damai, posisi Indonesia sebagai penghubung antarnegara Muslim, pemberdayaan UMKM Muslim dan ekonomi kreatif, hingga penguatan narasi Islam rahmatan lil ‘alamin dalam ruang publik internasional. Diskusi juga menyoroti pentingnya respons pemuda terhadap krisis kemanusiaan dan upaya membangun solidaritas global berbasis nilai Islam melalui kampanye sosial lintas negara.

Sebagai hasil forum ini, para peserta dan penyelenggara menyepakati beberapa langkah konkret: membangun kerangka program kerja sama internasional antara DPP IMM dan OIC Youth Indonesia, melaksanakan pelatihan dan advokasi global, serta membentuk badan otonom internasional. untuk memperkuat kerja luar negeri. Seminar ini diharapkan menjadi titik awal lahirnya narasi Islamic Youth for Global Peace & Development yang berasal dari Indonesia dan memberi dampak nyata bagi dunia Islam dan masyarakat global secara luas.