OIC Youth Indonesia

Youth Diplomacy Forum: “The OIC’s Responsibility Through Youth Role in Promoting Interfaith Dialogue”

Jakarta, Indonesia – Youth Diplomacy Forum berhasil diselenggarakan hari ini di Masjid Istiqlal, Jakarta, dengan mengumpulkan para pemimpin muda, pembuat kebijakan, dan perwakilan internasional di bawah tema The OIC’s Responsibility Through Youth Role in Promoting Interfaith Dialogue.” Acara penting ini bertujuan untuk mendorong pemahaman dan kolaborasi di antara komunitas lintas agama melalui keterlibatan aktif pemuda.

Pembukaan Youth Diplomacy Forum dihadiri beberapa tokoh, Mr. Yanju Sahara, Direktur Model OKI Indonesia, Ms. Astrid Nadya, Presiden Pemuda OKI Indonesia, Mr. Sinan Karsiyaka, Direktur Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF), dan  Mrs. Yuli Mumpuni Widarso, Penasihat Senior Pemuda OKI Indonesia. Dalam pidato mereka yang inspiratif, keempat pembicara menekankan peran penting pemuda dalam mempromosikan perdamaian, toleransi, dan persatuan dalam kerangka Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

“Diplomasi hari bukan hanya tugas dari seorang diplomat akan tetapi diplomasi hari ini ialah tugas kita semua sebagai Civil Society artinya kita berbica bukan mengenai aktor Hubungan Internasional, bukan hanya government, dan bukan hanya diplomat tetapi dari kita semua elemen,” ujar Mr. Yanju Sahara dalam sambutan pembukaannya. “Melalui dialog dan tindakan, mereka dapat membawa kita menuju komunitas global yang lebih harmonis dan inklusif.”

Ms. Astrid Nadya menekankan pentingnya pengembangan kepemimpinan dan peningkatan kapasitas di kalangan pemuda: “Generasi kita memegang kunci untuk memupuk harmoni antaragama. Forum ini adalah bukti dari komitmen kolektif kita untuk masa depan di mana keragaman dihargai dan persatuan dijunjung tinggi.”

Presiden OIC Youth Indonesia Astrid Nadya menegaskan pentingnya Model OIC menjadi wadah untuk pelatihan berdiplomasi dan fokus diskusi acara ini terkait interfaith dialogue. Ketika bicara interfaith dialogue itu adalah tentang toleransi dan saling memahami budaya antarbangsa dan memberitahu bahwa dunia OKI maupun dunia islam itu sendiri, “Ujarnya

Mr. Sinan Karsiyaka menggemakan sentimen tersebut dengan menyoroti peran kerja sama kepemudaan internasional: “ICYF berkomitmen untuk menciptakan berbagai program bagi pemuda Indonesia untuk terlibat dalam dialog yang bermakna. Dukungan OKI menegaskan pentingnya inisiatif yang digerakkan oleh pemuda dalam menghadapi tantangan di masa depan.”

Mrs. Yuli Mumpuni Widarso menutup sesi pembicara dengan pesan yang kuat: “Sebagai penasihat senior, saya melihat potensi besar dalam pemuda kita untuk menciptakan perubahan nyata. Forum ini adalah langkah penting dalam memupuk generasi yang siap menghadapi tantangan global dengan semangat dialog dan kerja sama.”

Forum ini menghadirkan interaktif, skill kepemimpinan dan networking yang memberikan peserta alat praktis untuk melaksanakan inisiatif pemuda dalam komunitas mereka. Peserta juga merumuskan deklarasi bersama yang berisi rekomendasi konkret untuk OKI dan negara-negara anggotanya.

Diskusi tersebut menyoroti perlunya kolaborasi yang kuat di antara negara-negara anggota OKI untuk memberdayakan generasi muda sebagai katalis perdamaian dan saling menghormati melalui hubungan lintas agama yang lebih harmonis, berkelanjutan dan inklusif.

Youth Diplomacy Forum ditutup dengan melahirkan sebuah resolusi bersama dengan judul “The Resolution of Council of Foreign Ministers on The OIC’s Responsibility Through Youth Role in Promoting Interfaith Dialogue”. Resolusi ini dilandasi komitmen yang diperbarui untuk memupuk dialog antaragama dan mempromosikan perdamaian yang berkelanjutan. Resolusi disahkan oleh 56 negara anggota dengan menghasilkan empat solusi sub-isu yakni: Kerjasama Multilateral-Regional dan Komitmen Politik, Sistem Edukasi, Hubungan Lintas Agama; Penguatan Relasi Pemuda, Pemerintah, Komunitas dan Diplomasi Budaya.

Melalui diskusi utama, acara ini bertujuan untuk memberdayakan generasi muda Muslim untuk menjadi agen perubahan. Acara ini menjadi seruan aksi bagi pemuda di seluruh dunia untuk memimpin upaya membangun dunia yang lebih terhubung dan penuh kasih dengan harapan hasil resolusi ini, mampu memberikan rekomendasi dan kontribusi nyata pemuda untuk sektor pemerintah.